SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kabar dugaan malpraktik dan pasien terlantar di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini mencuat setelah seorang pasien berinisial R, berusia 68 tahun, dilaporkan meninggal dunia setelah dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tuduhan beredar bahwa pasien tersebut tidak dilayani dengan baik hingga akhirnya nyawanya tak tertolong.
Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh, segera memberikan klarifikasi dan kronologi penanganan pasien R. Dalam pernyataannya, dr. Billy menegaskan bahwa tim medis telah bekerja sesuai prosedur dan memberikan perawatan intensif yang maksimal.
“Pasien R datang dalam kondisi tidak sadar, dan tim medis langsung memberikan penanganan cepat,” ujar dr. Billy.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien diketahui memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi, yang menyebabkan gangren pada kaki dan memicu komplikasi hingga ke otak. Hal ini membuat pasien mengalami kondisi kritis.
Tim medis terus memantau dan merawat pasien dengan penanganan intensif, termasuk kontrol gula darah yang awalnya mencapai 335 mg/dL. Setelah pemberian obat, kadar gula darah pasien berhasil diturunkan hingga 105 mg/dL.
"Itu membuktikan bahwa kami melakukan segala yang diperlukan untuk menolong pasien," kata dr. Billy menepis tuduhan bahwa timnya tidak melakukan apa-apa.
Sayangnya, meski telah diberikan terapi dan observasi ketat, kondisi pasien terus menurun. Infeksi menyebar ke seluruh tubuh, dan kondisi otak yang sudah parah membuat pasien sulit pulih.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait