SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ivan Sugianto, pengusaha asal Surabaya yang viral karena memaksa siswa SMAK Gloria 2 Surabaya bersujud dan menggonggong, akhirnya ditangkap di Bandara Juanda pada Kamis (14/11/2024). Penangkapan ini mengakhiri drama "penyesalan" yang diperlihatkan Ivan sebelumnya.
Sebelum ditangkap, Ivan sempat muncul di hadapan publik, meneteskan air mata, dan menyampaikan permintaan maaf. "Semoga Tuhan bisa mengampuni saya," katanya dengan suara bergetar. Namun, benarkah penyesalannya tulus?
Ingatkah kita bagaimana Ivan bersikap saat memaksa siswa berinisial E bersujud dan menggonggong seperti anjing? Tak ada penyesalan, tak ada rasa bersalah. Justru, nada tinggi dan gestur arogan yang ditunjukkan Ivan saat itu.
Begitu juga saat berhadapan dengan orang tua E. Ivan tetap bersikeras dan tak menunjukkan sedikit pun rasa empati. Seolah-olah, dia merasa berhak memaksakan kehendaknya dan menghukum anak orang lain.
Sekarang, nada suaranya memelas dan air mata Ivan bercucuran. Apakah ini sekadar drama untuk meredam amarah publik? Atau memang ia benar-benar menyesal?
Publik tentu saja masih bertanya-tanya. Aksi Ivan yang memaksa siswa sujud dan bersikap arogan kepada orang tua siswa sudah jelas melanggar norma dan etika. Permintaan maafnya mungkin bisa diterima, tapi apakah cukup untuk menghapus jejak buruk yang telah ia torehkan?
Kemarahan warganet dan desakan sejumlah elemen masyarakat agar Ivan diadili akhirnya terjawab. Pengusaha klub malam itu dijemput oleh petugas gabungan dari kepolisian dan Satgas Pengamanan Bandara Juanda, pada Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.
Ivan ditangkap di terminal kedatangan Terminal 1, Gate 4 Garbarata 6. Mengenakan masker putih, Ivan yang baru saja tiba dari penerbangan Jakarta-Surabaya dijemput sendirian oleh petugas gabungan. Saat ditunjukkan surat perintah penangkapan oleh petugas Satreskrim Polrestabes Surabaya, Ivan tidak berkutik.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait