Jika hal itu dilakukan, maka besar kemungkinan janji janji politik yang disampaikan tentang keberpihakan kepada masyarakat hanya omong kosong alias sebatas bualan belaka.
"Karena paslon akan asyik mengakomodasi team pemenangannya. Ini resiko yang harus dihadapi saat di birokrat maupun menjadi kepala daerah (bagi incumbent), maka cakada tersebut bila terpilih berpotensi akan melakukan hal yang sama, bahkan lebih rakus lagi," ucapnya.
Dia pun menilai peran media sangat penting dalam menyajikan informasi tentang para kandidat kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada. Pemanfaatan media sosial maupun kecanggihan teknologi sangat menunjang warga untuk mendapatkan informasi seputar Pilkada.
“Namun yang perlu diwaspadai adalah sumber berita yang didapatkan, apakah melalui media resmi atau justru berasal dari para buzzer yang akurasi beritanya sering menyesatkan dan membuat gaduh. Di era post-truth seperti sekarang ini, warga perlu benar-benar menelisik kebenaran dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait