BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Menjelang akhir tahun, petani di Banyuwangi menghadapi cobaan berat. Di Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, kerugian besar melanda para petani sayuran gambas, termasuk Sugiono (45), yang harus menelan pil pahit akibat gagal panen.
Lahan seluas lebih dari satu hektar milik Sugiono mengalami kerusakan parah setelah dihantam cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Hujan lebat yang disertai angin kencang mengakibatkan sebagian besar tanaman gambasnya, yang hampir siap panen, terendam banjir dan patah.
“Saya sangat kecewa. Panen tahun ini seharusnya bisa menutupi biaya hidup keluarga, tapi semuanya hancur karena cuaca dan sulitnya pupuk,” ungkap Sugiono dengan mata berkaca-kaca.
Kerugian yang dialami Sugiono diperkirakan mencapai lebih dari Rp50 juta. Kualitas tanaman gambasnya menurun drastis akibat curah hujan yang terlalu tinggi dan minimnya ketersediaan pupuk.
Tak hanya Sugiono, petani lain di wilayah tersebut juga menghadapi nasib serupa. Mereka berharap adanya uluran tangan dari pemerintah untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan membantu memulihkan kondisi mereka.
“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah agar kami bisa bangkit lagi,” harap Sugiono.
Editor : Arif Ardliyanto