SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Suasana meriah menyelimuti Auditorium Ternate, Kampus B Universitas Airlangga, Surabaya, saat National Dance Competition "Inspirasi Diri" - Regional Surabaya berlangsung.
Ajang kompetisi tari yang diinisiasi oleh iForte dan Protelindo Group ini berhasil menarik minat 14 grup semifinalis dari 11 SMA/SMK sederajat dan 3 universitas di Surabaya, Tuban, Kediri, dan Pacitan.
Para peserta, yang didominasi oleh anak muda Surabaya, bersemangat menampilkan dua tarian: koreografi dengan lagu "Inspirasi Diri" dan koreografi bebas.
Lagu "Inspirasi Diri", yang diciptakan khusus untuk kompetisi ini, merupakan kolaborasi musisi Eross Candra dan penyanyi Yura Yunita, serta sejumlah musisi lain.
"Lirik lagu 'Inspirasi Diri' ditulis oleh Ibu Silvi Liswanda, Vice President Director & Deputy CEO iForte," ujar Victor Sihombing, General Manager Marketing Communication iForte di Unair Surabaya, Rabu (08/1/2025).
"Lagu ini mengajak anak muda untuk melangkah maju, mengeksplorasi diri, belajar, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih baik," sambungnya.
National Dance Competition "Inspirasi Diri" sendiri telah dibuka sejak 26 September 2025 dan berhasil menjaring 413 pendaftar dari 127 kota di seluruh Indonesia. Babak penyisihan regional telah digelar di 15 kota besar di lima pulau, dengan Surabaya menjadi tuan rumah untuk regional pertama.
"Kompetisi ini tidak hanya tentang tarian, tetapi juga tentang sportivitas, kreativitas, dan semangat kebersamaan," tambah Victor.
"Kami berharap dapat meningkatkan apresiasi generasi muda Surabaya terhadap seni tari melalui ajang ini," lanjutnya.
Sebagai babak regional pertama, National Dance Competition “Inspirasi Diri” - Regional Surabaya menghadirkan Adjis Doaibu yaitu standup comedian dan aktor untuk menjadi MC dan 4 seniman terkemuka sebagai juri kompetisi ini yaitu Abing Santoso, seorang guru tari sekaligus konten kreator yang aktif mengajak anak muda untuk menarikan tarian tradisi Indonesia.
Kemudian Sandhidea Cahyo Narpati, seorang seniman asal Malang yang juga merupakan Founder dari Ngalambeksa Community, Morine Erine, seorang koreografer dan Principal of NRG Collaboration dan Eka Lutfi, seorang koreografer dan seniman asal Yogyakarta.
"Saya melihat semangat yang tinggi dari para peserta," ungkap Abing Santoso, seorang guru tari dan konten kreator.
"Mereka mampu memadukan gerakan tari tradisional dengan gaya modern, menghasilkan penampilan yang unik dan menarik," sambungnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait