Pelaksanaan MBG dirancang agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Jadwal pemberian makanan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
“Untuk PAUD, makan dilakukan di pagi hari karena jam pulangnya lebih cepat. SD sekitar pukul 09.00 WIB, sementara SMP dan SMA dijadwalkan lebih siang. Dengan pengaturan ini, kami harap semuanya berjalan lancar,” terang Yusuf.
Yusuf juga memastikan bahwa makanan yang tidak habis oleh siswa akan tetap dikelola dengan baik. “Jika siswa tidak menghabiskan makanan, sisanya cukup diletakkan kembali di tempat semula. Tim BGN akan mengelola sisanya,” tutupnya.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan asupan gizi siswa, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran generasi muda Surabaya akan pentingnya pola makan sehat dan bertanggung jawab.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait