ICMI: Relokasi Pengungsi Palestina ke Indonesia Bukan Solusi

Ali Masduki
Para pengungsi Palestina berkumpul di pusat distribusi makanan di Deir al Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat, 23 Agustus 2024. Foto: Sindonews/AP Photo/Abdel Kareem Hana

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wacana relokasi pengungsi Palestina dari Gaza ke Indonesia, yang diusulkan utusan Donald Trump, Steve Witkoff, menuai penolakan tegas dari pemerintah Indonesia. 

Ulul Albab, akademisi Universitas Dr. Soetomo dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, menegaskan bahwa relokasi bukanlah solusi yang tepat dan justru dapat memperburuk situasi.

"Mendengar kata 'relokasi pengungsi Palestina', banyak yang langsung berpikir, 'Apakah itu solusi?'" kata Ulul Albab. Ide ini memunculkan berbagai reaksi. Ada yang melihatnya sebagai solusi cepat, namun banyak yang mempertanyakan efektivitasnya.

Ulul Albab menjelaskan tiga alasan utama mengapa relokasi bukan solusi yang tepat. Pertama, relokasi menghilangkan hak dasar pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka. 

"Gaza adalah rumah mereka, tanah Palestina adalah identitas mereka. Mengusulkan mereka pindah sama saja dengan menghilangkan hak mereka untuk kembali," tegasnya.

Kedua, relokasi hanya akan memperpanjang konflik. "Israel mungkin akan melihat ini sebagai cara untuk menghapus eksistensi Palestina, memberi alasan lebih banyak untuk mengusir warga Palestina," jelasnya. 

"Relokasi tidak akan menyelesaikan akar permasalahan, yaitu bagaimana keadilan dapat ditegakkan untuk Palestina agar mereka bisa kembali ke tanah mereka dengan damai," sambungnya.

Ketiga, solusi jangka panjang bukanlah relokasi, melainkan kemerdekaan Palestina. "Gaza harus dibangun kembali, bukan dengan mengusir rakyatnya, tetapi dengan menghormati hak mereka untuk kembali dan hidup damai di tanah mereka sendiri," ujarnya.

Indonesia, kata Ulul Albab, telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung Palestina melalui diplomasi internasional dan bantuan kemanusiaan

"Indonesia tidak pernah menerima usulan relokasi dan tetap berkomitmen untuk mendukung rekonstruksi Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan," tegasnya. 

Bantuan tersebut meliputi pengiriman barang, obat-obatan, dan tenaga medis. Indonesia juga siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza jika diminta PBB.

Ketua ICMI Jatim ini mengajak masyarakat Indonesia untuk meningkatkan solidaritas terhadap Palestina melalui berbagai cara, seperti kampanye penggalangan dana, pengiriman bantuan, dan penyebaran informasi yang akurat. 

"Mari kita tingkatkan pemahaman kita tentang Palestina, dukung upaya kemanusiaan, dan tetap jaga sikap positif serta bijaksana dalam menghadapi berbagai isu," ajaknya.

"Melalui solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan Palestina, kita bisa memberikan contoh bagi dunia tentang bagaimana sebuah bangsa bisa bersatu demi perdamaian dan keadilan," pungkas Ulul Albab.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network