SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Bercanda dengan anak merupakan cara efektif untuk membangun ikatan dan kepercayaan. Namun, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana bercanda yang tepat dan menghindari jenis candaan yang dapat berdampak negatif. Nerinda Rizky Firdaus, Konselor Sekolah Cikal Surabaya, memberikan panduannya.
Nerinda menjelaskan bahwa bercanda yang sehat dan tepat akan menciptakan lingkungan keluarga yang ceria dan hangat.
"Bercanda yang baik membangun suasana positif, membuat anak nyaman dan dekat dengan orang tua, serta memungkinkan anak mengekspresikan emosi tanpa merasa direndahkan," ujarnya.
Ia menyarankan beberapa bentuk bercanda yang positif, yaitu candaan fisik ringan seperti bermain cilukba, menggelitik (dengan batasan), atau permainan imajinatif, serta candaan verbal positif seperti permainan kata-kata lucu, tebak-tebakan, atau humor yang sesuai dengan usia anak
Namun, Nerinda juga mengingatkan orang tua akan jenis bercanda yang harus dihindari karena berpotensi menyakiti perasaan anak.
"Hindari menghina penampilan anak, menjahili hingga menangis, menakut-nakuti dengan kebohongan (seperti cerita hantu atau ancaman polisi), dan menertawakan orang lain, terutama dengan unsur SARA atau menyangkut kondisi khusus seperti disabilitas," tegasnya.
Contoh kebohongan yang dimaksud adalah seperti, "Awas, ada monster di bawah tempat tidur!", atau "Nanti ditangkap polisi!".
Nerinda menekankan pentingnya empati dan kepekaan orang tua dalam bercanda dengan anak. "Bercanda dengan anak itu baik, asalkan penuh empati dan pengertian. Pastikan candaan tidak merendahkan atau menyakiti. Pertimbangkan respons anak dan pastikan berdampak positif. Berikan ruang agar anak menikmati candaan tanpa merasa terintimidasi, dan jadikan humor sebagai sarana mempererat hubungan," pesannya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait