Firly menjelaskan, kondisi pencemaran sampah plastik di sungai-sungai Jawa Timur sudah tidak bisa ditolerir lagi. Masyarakat seenaknya membuang sampah ke aliran sungai Brantas.
Setidaknya ada seribu lebih lokasi timbunan sampah disepanjan Brantas, 55 persen berupa sampah plastik sekali pakai yang akan terpecah menjadi mikroplastik.
Firly mengungkapkan, untuk membangun instalasi lorong botol plastik dibutuhkan 3544 botol plastik sekali pakai yang dipungut dari Kali Brantas di Jombang, Kali Wonokromo di Surabaya, kali Marmoyo di Mojokerto, kali pelayaran di Sidoarjo dan sampah plastik dari kegiatan pembersihan pohon-pohon Kali brantas yang terjerat sampah plastik.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait