Ketua DPC INSA (Indonesia National Shipowners' Association) Semarang, Hari Ratmoko, juga memastikan kesiapan armada kapal pelayaran nasional dalam mengantisipasi ledakan permintaan barang dan penumpang selama musim Lebaran. Hari menegaskan bahwa kapal-kapal pelayaran siap beroperasi tanpa gangguan, dengan penyesuaian operasional hanya pada satu shift sesuai dengan jadwal di pelabuhan.
Meskipun begitu, Hari mengingatkan bahwa potensi penumpukan barang di pelabuhan bisa terjadi jika pembatasan angkutan darat terlalu lama diberlakukan. “Kami mengimbau agar pembatasan truk tidak lebih dari 10 hari, untuk menghindari penumpukan yang dapat memengaruhi bongkar muat kapal,” jelasnya.
Perusahaan logistik dan forwarding juga memastikan kelancaran distribusi barang selama Lebaran 2025. Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Sulawesi Selatan dan Barat, Syaifuddin Syahrudi (Ipho), mengonfirmasi bahwa perusahaan logistik di wilayah Sulawesi tetap beroperasi tanpa gangguan.
“Kami sudah terbiasa beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Meskipun ada beberapa daerah yang terpengaruh oleh kebijakan pembatasan truk, operasional logistik di Sulawesi tetap berjalan lancar,” kata Ipho.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait