
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dalam menyusun program yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Jatim, drg. Sulvy Dwi Anggraeni, M.Kes, turut menyampaikan tantangan utama dalam pemenuhan hak anak, yakni cakupan imunisasi dasar yang belum merata di beberapa daerah.
“Kami menghadapi kendala di wilayah terpencil. Perlu kolaborasi lintas sektor serta peran aktif masyarakat untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap dan tepat waktu,” ujar Sulvy.
Ia menilai keterlibatan kader PKK di tingkat desa hingga RT/RW sangat krusial dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi.
Audiensi ditutup dengan kesepakatan untuk memperkuat sinergi antara TP PKK Jatim, Unicef, dan instansi pemerintah daerah. Program lanjutan seperti pelatihan kader, edukasi keluarga, serta monitoring dan evaluasi kesehatan anak akan segera dilaksanakan secara terpadu.
Dengan sinergi lintas sektor yang solid, Jawa Timur diharapkan menjadi provinsi percontohan dalam mewujudkan Indonesia ramah anak—mendorong tumbuhnya generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berdaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait