Aksi Balasan Putin, Pembelian Gas Pakai Mata Uang Rubel Buat AS dan Eropa Merana

Arif Ardliyanto
Presiden Rusia Vladimir Putin membalas dengan mengeluarkan kebijakan pembayaran gas dengan mata uang rubel.

Apalagi, harga gas alam memang tengah melonjak di Eropa, dimana Rusia menjadi pemasok besar, yakni sekitar 45 persen dari impor gas alam Eropa.

Ketua Institut Energi dan Keuangan di Moskow, Marcel Salikhov mengatakan langkah Putin itu sebagai balasan sanksi yang diberikan AS dan negara barat. "Sulit, mengingat situasi ekonomi saat ini otoritas Rusia tidak bisa meninggalkan penjualan minyak dan gas ke negara-negara barat. Anda boleh bilang 'kami (Rusia) tidak mempercayai euro atau dolar AS, tetapi secara ekonomi, uang adalah uang," tutur Salikhov kepada NPR.

Apalagi, Presiden AS Joe Biden mulai melarang impor energi dari Rusia. Negara-negara di Eropa pun mulai mengumumkan rencana serupa, meski masih diwarnai perdebatan, seperti Jerman yang terlalu bergantung dari energi Rusia. Tapi sebagian negara lainnya sepakat membatasi pembelian energi Rusia, seperti Inggris dan Prancis.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak, dalam pidatonya di hadapan Duma (legislator Rusia), memperingatkan potensi runtuhnya pasar energi global, dan memprediksi harga energi meroket karena ekspor Rusia yang terhenti.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network