Dia menjelaskan lebih dari empat ribu orang terlibat dalam pengujian di Ukraina. Menurut data yang diterbitkan di media Bulgaria, sekitar 20 tentara Ukraina tewas selama percobaan di laboratorium Kharkov saja, dan 200 lainnya dirawat di rumah sakit.
Pejabat itu menyerahkan sebuah dokumen, yang konon dikirim oleh atase militer Ukraina di AS ke kementerian pertahanan negara itu pada April tahun lalu. Dokumen tersebut menyoroti pertemuan antara atase dan perwakilan perusahaan AS-Kanada Skymount, yang terlibat dalam penelitian terkait kecerdasan buatan (AI).
Menurut dokumen tersebut, perusahaan tersebut menunjukkan kepada pejabat Ukraina solusinya dalam pengamatan jarak jauh, serta Deep Drug AI, sebuah sistem yang digunakan untuk menyaring dan mengembangkan obat-obatan.
Sistem itu dilaporkan melakukan pekerjaan 60 orang per hari per tahun, sangat mengurangi jam kerja manual untuk menghasilkan molekul target baru dari obat yang sudah ada dan disetujui sebelumnya.
“Dokumen yang diterima mengkonfirmasi upaya untuk menguji obat yang sebelumnya belum diuji pada [tentara Ukraina]. Kita berbicara tentang sistem penyaringan untuk obat-obatan 'Deep Drug', yang belum melewati prosedur perizinan di AS dan Kanada,” terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait