SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Generasi Z (Gen Z) kini muncul sebagai penggerak utama dalam transformasi sistem pembayaran digital di Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sebanyak 75,49 juta Gen Z atau sekitar 27,94% dari total populasi sudah aktif menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode transaksi harian mereka.
Capaian ini menempatkan Gen Z di posisi teratas dalam penggunaan QRIS, melampaui generasi milenial yang tercatat sebanyak 69,9 juta pengguna (25,87%), generasi X sebanyak 59,12 juta (21,88%), baby boomer 31,23 juta (11,56%), serta generasi alpha dengan 29,9 juta pengguna (10,88%).
Himawan Kusprianto, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, menyampaikan bahwa akumulasi transaksi QRIS sejak diluncurkan pada 2020 hingga awal 2025 telah mencapai 1,02 miliar kali transaksi. Angka ini jauh melampaui volume transaksi kartu debit GPN yang hanya mencatatkan 89,06 juta transaksi dalam rentang waktu lebih panjang, yaitu sejak 2018 hingga awal 2025.
"QRIS terbukti menjadi sistem pembayaran yang paling adaptif dengan kebutuhan masyarakat digital saat ini. Terutama karena generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, begitu cepat mengadopsi teknologi ini," ungkap Himawan, Jumat (18/7/2025).
Selain populer di kalangan generasi muda, QRIS juga berperan besar dalam mendigitalisasi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga Maret 2025, 93% dari total merchant QRIS berasal dari pelaku UMKM, yaitu sekitar 38,1 juta unit usaha. Rinciannya, 57,52% merupakan usaha mikro, 29,59% usaha kecil, 5,89% usaha menengah, dan hanya 3,37% usaha besar.
QRIS dinilai menjadi tulang punggung inklusi keuangan digital, memungkinkan pelaku UMKM bersaing di tengah ekosistem pembayaran yang semakin modern.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
