Hingga saatnya tiba, ia malah harus melamar kepada Soeharto dan Ibu Tien. Wismoyo pun mempersiapkan diri untuk menghadapi momen penting dalam hidupnya. Ia grogi harus melamar kepada Presiden Soeharto dan Ibu Tien.
Saking groginya, Wismoyo terus menerus mengelap sepatu supaya berkilau. Akhirnya niat ditetapkan. Wismoyo berangkat sendirian ke kediaman Soeharto untuk melamar kekasihnya.
Sesampai di sana, Wismoyo melihat banyak sandal dan sepatu berjejer di dekat tangga menuju ruang pertemuan. Ia bingung, mau melepas atau tetap memakai sepatu bot yang telah dielap mengkilap.
"Tapi masak saya melamar tanpa memakai sepatu," batin Wismoyo sambil menaiki tangga menuju ruangan, di mana Pak Harto dan Ibu Tien sudah menunggu. Setelah masuk, ternyata hanya Wismoyo yang mengenakan sepatu.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait