Pria kelahiran Makassar itu berharap, ke depan setiap sekolah di Jawa Timur menjadi ruang tumbuh wirausaha muda yang tidak hanya inovatif dan mandiri, tetapi juga beretika dan berdaya saing global.
Sebelum berlaga, para kontingen telah dilepas langsung oleh Aries pada 23 Oktober 2025. Dalam kesempatan itu, ia berpesan agar siswa tidak hanya mengejar gelar juara, tetapi juga menikmati proses belajar dan pengalaman berharga selama kompetisi.
“Juara memang tujuan, tapi proses menuju juara jauh lebih penting. Di sanalah mental, karakter, dan semangat pantang menyerah terbentuk,” pesannya.
Aries juga berpesan agar siswa selalu memohon doa restu orang tua dan bimbingan guru pendamping. Dukungan moral itu, katanya, menjadi bahan bakar utama dalam setiap perjuangan.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PPSMK) Dindik Jatim, Anny Saulina, menambahkan bahwa capaian tahun ini adalah hasil nyata dari kolaborasi antara siswa, sekolah, dan pemerintah daerah.
“Sebelas penghargaan nasional ini adalah buah kerja keras dan pembinaan berkelanjutan di sekolah. Kami berharap para pemenang FIKSI bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk berinovasi dan mengembangkan usaha nyata yang berorientasi pada keberlanjutan,” ujarnya.
Tahun ini, tema FIKSI 2025 menantang peserta untuk menciptakan solusi berbasis ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi sirkular, dan ekonomi kreatif. Hal ini menuntut siswa tidak hanya berpikir bisnis, tetapi juga menjaga keseimbangan sosial dan lingkungan.
Beberapa sekolah yang berhasil membawa pulang medali di antaranya: Juara 1 (Rencana Usaha): SMAN Kedungwaru Tulungagung (Bidang Pariwisata), SMAN 1 Kedungpring Lamongan (Wirausaha Sosial) dan Juara 2 (Rencana Usaha): SMAN 1 Malang (Bidang Kuliner).
Pengembangan Usaha: SMAN 2 Situbondo (Fesyen), SMAN 1 Sooko Mojokerto (Industri Musik, Film, Animasi, dan Video), SMAN 3 Sidoarjo (Seni Rupa dan Teknologi Digital), SMK Telkom Sidoarjo (Wirausaha Sosial).
Juara 3 (Rencana Usaha): SMKN 1 Jember (Games), SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo (Kuliner) dan Juara 3 (Pengembangan Usaha): SMAN 3 Sidoarjo (Games), SMAN 16 Surabaya (Kuliner).
Lewat ajang FIKSI, para siswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar menjadi pencipta lapangan kerja sejak dini. Semangat kewirausahaan yang ditanamkan sejak sekolah menengah inilah yang diyakini akan menjadi fondasi kuat bagi masa depan ekonomi Indonesia.
Dengan torehan 11 medali tahun ini, Jawa Timur kembali membuktikan diri sebagai provinsi yang unggul dalam inovasi dan pendidikan kewirausahaan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
