Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. Mujiono, menegaskan pentingnya kebersamaan seluruh elemen daerah. “Mitigasi bencana tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak. Pemerintah daerah, aparat, dan masyarakat harus saling mendukung agar dampak bencana dapat diminimalkan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala BPBD Banyuwangi, Ir. Danang Hartanto, yang memastikan pihaknya terus memperkuat koordinasi lintas lembaga. “Kami siap berkolaborasi dengan semua stakeholder agar pencegahan dan penanganan bencana berjalan efektif,” katanya.
Dalam apel itu, Kapolresta Rama juga menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi meningkatnya curah hujan di tengah fenomena La Niña.
Menurut data BNPB hingga Oktober 2025, terdapat lebih dari 2.600 kejadian bencana di Indonesia, didominasi oleh banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Bahkan, Indonesia menempati peringkat ke-3 dunia dalam World Risk Index 2025 sebagai negara dengan risiko bencana tertinggi.
Di akhir apel, Kapolresta Banyuwangi menutup dengan pesan kemanusiaan yang kuat.
“Kesiapsiagaan adalah bentuk pengabdian. Kami ingin hadir untuk melindungi, melayani, dan menjaga keselamatan seluruh warga Banyuwangi,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan itu, Banyuwangi berharap bisa melewati musim hujan tahun ini dengan lebih siap, lebih tangguh, dan lebih peduli terhadap sesama.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
