Tren Wisata Keluarga Beralih ke Perjalanan Aman dan Tenang, Wisatawan Pilih Antisipasi Risiko

Arif Ardliyanto
Libur Natal dan Tahun Baru 2025 mendorong tren wisata keluarga yang lebih mengutamakan keamanan, kenyamanan perjalanan, dan perlindungan dari risiko tak terduga. Foto Surabaya.iNews.id/tangkap layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Akhir tahun 2025 menjadi momen yang paling dinanti banyak keluarga. Libur Natal dan Tahun Baru identik dengan perjalanan wisata, pulang kampung, hingga staycation sederhana untuk melepas penat. Namun di balik semangat berlibur, ada satu hal yang kini makin diperhatikan para pelancong: perjalanan yang aman, nyaman, dan bebas rasa cemas.

Tren wisata akhir tahun menunjukkan perubahan perilaku masyarakat. Jika dulu fokus utama adalah destinasi dan penginapan, kini banyak keluarga lebih memilih perjalanan yang tenang dengan persiapan matang. Mulai dari mengantisipasi keterlambatan transportasi, risiko kehilangan bagasi, hingga kondisi darurat kesehatan yang bisa datang tanpa diduga.

Sompo Insurance Indonesia menilai kesadaran ini sebagai hal yang positif. Menurut perusahaan asuransi tersebut, liburan bukan hanya soal rencana, tetapi juga soal perlindungan selama perjalanan.

“Setiap akhir tahun selalu punya cara tersendiri untuk membangkitkan semangat. Aroma liburan, berkumpul bersama keluarga, atau bepergian ke tempat impian menjadi momen yang ditunggu. Namun, musim liburan juga membawa tantangan dan risiko yang perlu diantisipasi,” ujar Maria Susana, Head of Travel Management & Direct Retail Sompo Insurance Indonesia.


Maria Susana, Head of Travel Management & Direct Retail Sompo Insurance Indonesia. Foto Surabaya.iNews.id/ist

Data Kementerian Perhubungan memperkuat gambaran padatnya mobilitas masyarakat. Puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2025/2026 diperkirakan terjadi pada 24 Desember 2025, dengan pergerakan mencapai 17,18 juta orang. Sementara arus balik diprediksi memuncak pada 2 Januari 2026 dengan jumlah perjalanan sekitar 20,81 juta orang.

Tingginya volume perjalanan ini kerap memicu berbagai kendala. Jadwal penerbangan dan transportasi menjadi padat, risiko keterlambatan atau pembatalan meningkat, bagasi rentan tertukar atau hilang, belum lagi cuaca dan kondisi di destinasi yang sulit diprediksi. Aktivitas liburan yang padat juga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan atau kecelakaan ringan.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network