MALANG, iNews.id - Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zul Amri, menjelaskan bahwa metrologi memegang peran sentral dalam inovasi ilmiah, industri manufaktur, perdagangan, kesehatan, keselamatan, keamanan dan perlindungan terhadap kepentingan umum.
“Metrologi sebagai pondasi teknis dalam standardisasi, karena tidak ada satupun kegiatan standardisasi yang tidak menggunakan aktivitas mengukur. Sebagai contoh ukuran timbangan yang tidak standar, bisa dibayangkan akan sulit dan dapat merugikan keseluruhan pihak dalam dunia perdagangan,” terangnya, Jumat (13/5/2022).
Sementara, untuk memastikan hasil pengukuran dari alat yang digunakan terjamin nilainya dan mampu telusur ke sistem internasional. Metrologi harus mendapatkan pengakuan internasional.
Oleh karenanya, dalam mengelola Standar Nasional Satuan Ukuran, BSN sebagai lembaga metrologi nasional di Indonesia juga berpartisipasi dalam perbandingan pengukuran yang dikoordinasikan oleh Bureau International des Poids et Mesures (BIPM), untuk memastikan keandalan hasil pengukuran di seluruh dunia.
Sistem metrologi internasional, lanjut Zul memberikan jaminan dan keyakinan yang diperlukan bahwa pengukuran akurat, memberikan dasar yang kuat untuk perdagangan global saat ini dan membantu kita mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan.
Hari Metrologi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 Mei ini didedikasikan untuk memperingati penandatanganan Konvensi Meter pada tanggal 20 Mei 1875 oleh perwakilan dari tujuh belas negara.
Tujuan dari Konvensi Meter adalah untuk menciptakan keseragaman pengukuran di seluruh dunia, hingga saat ini.
“Perjanjian konvensi meter memberikan dasar untuk sistem pengukuran yang koheren di seluruh dunia yang mendukung penemuan dan inovasi ilmiah, manufaktur industri dan perdagangan internasional, serta peningkatan kualitas hidup dan perlindungan lingkungan global,” tegasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait