Untuk mewujudkan keberseiringan itu, Aries menjelaskan, sejak akhir 2020 BPSDM Jatim telah memiliki Jatim Corporate University (Corp-U). Melalui format Jatim Corp-U ini, percepatan pengembangan kompetensi ASN dapat terwujud melalui pola pembelajaran yang mandiri dan fleksibel.
"Agar dapat berseiring dengan tujuan SDG's, maka setiap diklat baik manajerial, teknis, sosial kultural dan fungsional harus terintegrasi dengan kurikulum dan modul berbasis SDG's," tutur Aries.
Untuk diketahui, 17 tujuan SDG's antara lain menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, kesehatan yang baik dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, akses air bersih dan sanitasi, serta energi bersih dan terjangkau.
Selain itu, yang juga menjadi tujuan SDG's ialah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, industry dan inovasi, mengurangi ketimpangan, kota dan komunitas yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, menjaga ekosistem laut, menjaga ekosistem darat, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang kuat serta kemitraan untuk mencapai tujuan.
"Semua tujuan target tersebut berkaitan langsung dengan kinerja ASN dalam melaksanakan berbagai program pemerintah maupun pemberian layanan kepada masyarakat. Maka, kompetensi ASN-nya harus selaras dengan tujuan pembangunan tersebut," tutur Aries.
Aries menegaskan, sinergi kurikulum yang berorientasi SDG's pada setiap pelatihan ASN di BPSDM Jatim harus segera masuk agar pencapaian tujuan pemabangunan berkelanjutan SDG's dapat tercapai di tahun 2022.
"Kompetensi ASN berbasis SDG's sangat urgent untuk segera ditingkatkan agar program nasional dan dunia ini dapat tercapai. Karena ujung tombak SDG's ini sesungguhnya ada di ASN sebagai pelayan masyarakat," pungkas Aries.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait