SURABAYA, iNews.id – Dunia, termasuk Indonesia, dibuat geger dengan kemunculan penyakit hepatitis yang belum diketahui penyebabnya (hepatitis of unknown aetiology).
Hingga saat ini, kasus masih ditemukan pada anak-anak dengan rentang usia 1-16 tahun. Menanggapi fenomena ini, Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya, dr. Agus Cahyono, Sp.A., membagikan cara mengoptimalkan sistem imun anak untuk mengurangi risiko terjangkit penyakit.
Berbicara tentang sistem imun, dr.Agus mengatakan imunitas tidak hanya bergantung pada seberapa berbahaya penyebab penyakit (agen) dan lemah kuatnya individu (host), tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar (environment).
“Kalau sistem imunnya lemah serta kebiasaan dan lingkungannya buruk, seperti tidak protokol kesehatan, tidak cuci tangan, dan tidak higienis, pasti mudah terserang penyakit,” jelasnya.
Untuk itu, ia menyebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan sistem imun anak yang bisa dilakukan orang tua, yaitu memiliki gaya hidup sehat, menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi pada anak, dan memberikan nutrisi yang baik.
“Anak harus diberi nutrisi yang sesuai umurnya dan seimbang. Seimbang artinya karbohidrat, lemak, dan proteinnya proporsional. Itu akan mempengaruhi sistem imun,” imbuhnya.
Protokol kesehatan, seperti memakai masker dan rajin mencuci tangan sangat penting dilakukan. Hal ini mengingat bahwa 70% kasus diduga berasal dari virus bernama Adenovirus yang penyebarannya melalui mulut (fekal oral) dan pernapasan (droplet).
Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang memiliki penyakit imun, seperti kanker, HIV, autoimun, dan defisiansi imun? dr.Agus menjelaskan bahwa yang bisa dilakukan adalah memperbaiki lingkungan di sekitar mereka.
“Kalau mereka ada di lingkungan yang orangnya batuk-batuk dan bersin, itu kan tidak baik. Agar tidak terlalu terpapar dengan agen penyakit, mereka harus menjalankan protokol kesehatan ketat. Tidak boleh lepas masker kalau ketemu orang, kecuali di ruangannya sendiri.”
Ia menambahkan, anak-anak juga tidak boleh dibiarkan jajan sembarangan. Khususnya, untuk anak di bawah enam tahun karena sistem imunnya belum sempurna.
Selain itu, pengasuh yang menjaga anak perlu diberikan edukasi tentang menjaga kebersihan dan menciptkan lingkungan yang sehat di sekitar anak.”
“Harus tetap waspada dan tidak perlu panik. Mulai lakukan pola hidup sehat dan membiasakan anak untuk memiliki gaya hidup sehat agar tidak mudah sakit,” pungkas dr.Agus.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait