Andre mengungkapkan, sepanjang 2022 pihaknya akan terus mendorong inisiatif-inisiatif tersebut dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem yang dimiliki. Sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dannancial technology,” ungkapnya.
CFO Grup GoTo, Jacky Lo menyampaikan bahwa momentum pertumbuhan di 2021 sangat membanggakan, meski di tengah tantangan pandemi COVID-19.
GoTo mengakhiri 2021 dengan pertumbuhan kuat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year). Sebagaimana ditunjukkan dengan peningkatan GTV proforma dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 40% dan 44%.
Kinerja Q1 2022 bahkan lebih kuat lagi, dengan pertumbuhan GTV proforma dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 46% dan 53%, memberikan indikasi prospek menjanjikan di masa depan.
“Integrasi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial secara lebih menyeluruh diharapkan mampu membawa berbagai manfaat, dan kami pun telah melakukan integrasi lintas platform sejak bulan Mei 2021," kata dia.
Di Q1 2022, lanjut Jacky, perusahaan akan berfokus pada optimalisasi pembayaran insentif dan biaya operasional, dan telah mencatat hasil signikan sebagai landasan yang kuat dalam upayanya untuk terus meningkatkan margin.
Margin kontribusi dan margin EBITDA disesuaikan meningkat masing-masing sebesar 24 dan 14 poin persentase, antara Q4 2021 dan Q1 2022.
“Ke depannya, GoTo akan terus mengambil langkah holistik dalam melakukan pengelolaan biaya, mendukung pertumbuhan serta tujuan investasi kami, yang akan memperkuat arah menuju protabilitas, sekaligus memberikan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait