Museum Pawitra di Ubaya Trawas Resmi Dibuka, Bupati Ikfina Fahmawati: Bukan Sekedar Tempat Informasi

Ali Masduki
Dari kiri, Rektor Ubaya Benny Lianto, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Ketua Yayasan Ubaya Bapak Anton Prijatno dan Direktur IOC Ubaya Trawas, Prof. Joniarto Parung, melihat koleksi didalam Museum Pawitra. (Foto: Ali Masduki)

Nama Pawitra sendiri diambil dari nama lain Gunung Penanggungan. Museum Pawitra difungsikan sebagai pusat informasi arkeologi dan budaya yang ada di Gunung Penanggungan mulai abad 10-16 Masehi. 

Direktur Integrated Outdoor Campus (IOC) Ubaya Trawas, Prof. Joniarto Parung, mengatakan museum ini juga menjadi sarana bagi pelajar, mahasiswa, dan dosen peneliti yang ingin melakukan eksplorasi sejarah dan wisata. 

Museum Pawitra ini mulai dibangun selama empat bulan. Saat itu, Ubaya mendapat dana hibah matching fund dari Kemendikbudristek pada tahun 2021. 

 

Museum Pawitra ini, kata Joni, berbeda dengan museum pada umumnya. Dulunya merupakan galeri foto dan akhirnya direnovasi menjadi museum agar lebih hidup.  

“Kami (Ubaya) ingin menjadikan museum ini sebagai sumber inspirasi, belajar, serta motivasi untuk cinta budaya bangsa,” ujarnya.

Ruang depan Museum Pawitra terbagi menjadi empat bagian. Sisi utara memperlihatkan penemuan artefak bukti kehidupan yang pernah terjadi di kaki Gunung Penanggungan. 

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network