Museum Pawitra di Ubaya Trawas Resmi Dibuka, Bupati Ikfina Fahmawati: Bukan Sekedar Tempat Informasi
Visualisasi hikayat Gunung Pawitra yang berdasar pada naskah Tantu Panggelaran tahun 1635 M dapat dilihat di sisi selatan museum.
Di sisi barat ada miniatur candi serta relief arca dan peninggalan-peninggalan lainnya yang ditemukan di atas gunung.
Bagian dalam museum menampilkan foto-foto situs penting yang didokumentasikan tim ekspedisi Universitas Surabaya (Ubaya) di atas Gunung Penanggungan.
“Nah, ini menjadi keunikan Museum Pawitra. Pengunjung tidak hanya mendapat informasi sejarah, namun juga dapat menghayati nilai baik leluhur lewat refleksi kehidupan di sisi Timur,” jelas Prof. Joni.
Peresmian ini menandakan operasional Museum Pawitra yang terbuka untuk umum. Museum ini juga menawarkan paket-paket pendidikan karakter cinta budaya, khususnya berkaitan dengan sejarah Gunung Penanggungan, ke sekolah-sekolah.
Kehadiran Museum Pawitra diharapkan menjadi referensi bagi masyarakat yang ingin melestarikan kearifan lokal lewat budaya yang diwariskan leluhur.
“Harapannya bisa menjadi tempat pelajar dan pendidik untuk belajar tentang keberagaman yang pernah terjadi pada era Kerajaan Majapahit di Gunung Penanggungan,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait