Disamping itu, Bambang Suprapto, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, mengatakan kalau Yadnya Kasada ini merupakan korban suci. Dimana korban suci yang dimaksud tentang pengorbanan diri Raden Kusuma terhadap anak keturunannya.
Raden Kusuma merupakan putra ke-25 dari Dewa Joko Seger dan Dewi Roro Anteng yang dijanjikan jika mempunyai keturunan, anak yang terakhir akan diserahkan ke Sang Hyang Widi, takut membawa malapetaka ke penerusnya, Raden Kusuma menyeburkan diri ke kawah Bromo. "Ritual Yadnya Kasada ini dikirimkan sesajen ke kawah Gunung Bromo. Dan hal itu merupakan kewajiban bagi umat Hindu Tengger Bromo setiap tahun," ujarnya.
Ia menjelaskan perayaan larung sesajen umat Hindu suku Tengger ini berbeda dengan umat Hindu yang ada di Bali. Di Bali ada upacara Mepekelem atau Segara Kertih saat ritual larung sesaji, hanya saja larung sesajinya ke laut. Sedangan untuk Hindu di Bromo, larung sesajinya di kawah Gunung Bromo.
Editor : Arif Ardliyanto