MOJOKERTO, iNews.id – Pegawai dan rehabilitan disabilitas psikososial Rumah singgah Al Hidayah Mojokerto, dilatih cara budidaya budidaya hidroponik.
Pelatihan hasil kolaborasi Rumah singgah Al-hidayah dengan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga tersebut merupakan salah satu inovasi dalam meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi.
BACA JUGA:
Begini Cara Rumah Singgah Al Hidayah Merehabilitasi Penyandang Cacat Mental
Hal itu juga untuk mempersiapkan terapi penghidupan lainnya dengan mengadakan budidaya hidroponik.
Dalam pelatihan ini pegawai dan rehabilitan dikenalkan tentang cara-cara yang tepat dalam memulai budidaya hidroponik, sekaligus mengajak para pegawai dan rehabilitan untuk praktek langsung menggunakan media yang telah disiapkan.
Kepala Rumah Singgah Al Hidayah, Prof Yusuf mengatakan hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah.
Yakni menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman dan memanfaatkan lahan yang terbatas.
"Dengan medianya air, air merupakan sebagai penghantar nutrisi yang menjadi vitamin pada sayuran atau tanamannya," terangnya.
Prof Yusuf berharap, dengan adanya jenis keterampilan yang baru ini nantinya Rehabilitan dapat lebih mengembangkan potensi dan skill yang dimiliki. Sehingga saat kembali di tengah masyarakat telah siap untuk mandiri.
"Keterampilan budidaya hidroponik ini memang sengaja kami persiapkan untuk Rehabilitan dalam rangka meningkatkan skill mereka selama menjalani masa rehabilitasi. Semoga dengan adanya kegiatan ini, Rehabilitan mampu hidup mandiri dengan potensi yang mereka miliki," jelas Yusuf.
Selain budidaya hidroponik, Rumah Singgah Al Hidayah juga telah mempersiapkan lahan untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat-obatan.
Prof Yusuf menambahkan, kegiatan yang berhubungan dengan tanaman dapat meningkatkan keterampilan sosial dan menurunkan perilaku emosional, yang dimana keterampilan sosial mencakup tentang kepedulian terhadap sekitar.
Sama halnya dengan merawat tanaman, merawat dirinya sendiri juga memerlukan ketelatenan dan pemahaman tentang diri mereka sendiri”.
Dengan berkebun, lanjutnya, jiwa menjadi tenang, suasana hati juga bisa membaik, pikiran pun bisa menjadi lebih segar.
“Dengan berkebun, seperti diajar untuk menyelami kehidupan sehingga Kebun saya adalah guru favorit saya, Anda belajar banyak hal tentang kehidupan,” ujarnya.
“Bagaimana rehabilitan menanam, merawat setiap saat, mencermati pertumbuhan tanaman yang kamu tanam, menanti dengan kesabaran dan berpengharapan, hingga akhirnya karya berkebunmu mulai menampakkan hasilnya, dengan bunga-bunga bermekaran atau berbuah menggiurkan,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki