BANDUNG, iNewsSurabaya.id - Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra menyebut bahwa industri pertahanan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kekuatan pertahanan negara, terlebih dalam era modern seperti sekarang ini.
Menurutnya, negara yang memiliki industri pertahanan yang maju akan mempunyai kemampuan dalam kekuatan pertahanannya.
Disisi lain, alutsista yang kuat tidak bisa dibangun dengan tiba-tiba.
"Harus segera disiapkan. Jangan menunda lagi dan jangan sampai terlena. Di negara sekelas Ukraina-Rusia, siapa yang sangka tiba-tiba hari ini terpecah konflik terbuka yang belum usai hingga sekarang," tegasnya saat rapat kerja di Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022).
Rakor perdana Lima BUMN holding industri pertahanan DEFEND ID yang terdiri dari PT Len Industri (Persero), PT Dahana, PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia tersebut dilakukan untuk merealisasikan program strategis DEFEND ID yang dilakukan oleh 4 tim integrasi.
Tim Integrasi 1 di bidang keuangan, manajemen risiko, SDM dan general fuction. Tim Integrasi 2 di bidang marketing dan kerjasama. Tim Integrasi 3 Operasi di bidang manufaktur & proses bisnis. Tim Integrasi 4 di bidang IT, teknologi, kualifikasi & sertifikasi SDM, supply chain.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin mengatakan, bahwa agenda ini untuk berdiskusi bagaimana melakukan langkah kongkrit terhadap 8 program strategis DEFEND ID. Antara lain yakni meningkatkan EBITDA holding secara fundamental, serta memperbaiki cashflow agar dapat landing di akhir tahun sesuai RKAP.
Editor : Ali Masduki