Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menyebut jika korban dikabarkan tengah menderita sakit.
Namun,ia tak merinci, sakit apa yang di derita oleh tersangka.
"Masih pendalaman pemeriksaan saksi ahli. Diinfokan saudari Medina Zein sakit," ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia juga memastikan bakal meminta penyidik untuk mengecek sejauh apa sakit yang di derita oleh Medina.
"Belum ketemu (saat penjemputan paksa). kita harus cek kebenaran sakitnya dulu," terangnya.
Sementara itu Kuasa hukum korban, Abdul Malik menyayangkan sikap polisi yang terkesan mengulur kasus tersebut.
"Kan sudah ditetapkan tersangka. Tinggal dijemput, diperiksakan di rumah sakit Bhayangkara. Selesai," kata Malik.
Ia bahkan khawatir, jika dokter yang ditunjuk oleh Medina Zein nantinya bisa memanipulasi rekam medis tersangka.
"Yang ditakutkan kan manipulasi rekam medisnya. Yang paling aman adalah menggunakan rumah sakit yang ditunjuk oleh kepolisian," imbuhnya.
Bukan tanpa alasan, Malik menyebut Medina sudah berulang melakukan upaya tindak pidana penipuan bahkan pengancaman.
"Korbannya banyak. Di Polda Metro Jaya, klien kami juga ada laporan. Ada sekitar 16 korban disana yang ditipu dan diancam. Masak menerima uang tidak sakit, giliran tersangka tiba-tiba sakit bipolar. Kan patut diduga ini tidak betul," tandasnya.
Editor : Ali Masduki