get app
inews
Aa Read Next : Pelindo Rombak Jajaran Direksi Subholding Peti Kemas, Ini Nama dan Jabatannya

Darmi Bersaudara Bidik Pasar Jepang dan Eropa

Senin, 18 Juli 2022 | 17:43 WIB
header img
Direktur Utama Darmi Bersaudara Nanang Sumartono Hadiwidjono (kanan), Komisaris Utama Darmi Bersaudara Abdul Haris (tengah) dan Corporate Secretary Gazali Hasan, usai Public Expose atau Paparan Buku Tahunan 2021 di Surabaya, Senin (18/7/2022). (Foto: Ali)

SURABAYA, iNews.id - PT Darmi Bersaudara Tbk  terus memperluas pasar ekspor. Setelah India, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan produk kayu olahan ini membidik pasar Jepang dan kawasan Eropa. Diantaranya Belanda, Bosnia, Polandia (membawahi area pemasaran Jerman, Perancis, Italia, Belgia dan Polandia sendiri), serta kawasan Eropa Timur yaitu Ukraina serta Belarus serta dari India sendiri. 

"Tidak terkecuali potensi yang mulai terbuka ini pun datang dari Korea Selatan dan Amerika Serikat," kata Direktur Utama PT Darmi Bersaudara Tbk Nanang Sumartono Hadiwidjojo saat press conference Annual Public Expose atau Paparan Buku Tahunan 2021 di Surabaya, Senin (18/7/2022). 

Pada kurun waktu 6 bulan ke belakang ini, yaitu sejak Januari hingga Juni 2022, Perseroan sudah menerima kunjungan business matching dari perwakilan potential buyer dari negara tersebut.

"Komunikasi bisnis sebagai langkah rintisan pembukaan pasar baru dengan masing-masing perwakilan ini," ujarnya.

Langkah itu, kata Nanang, merupakan salah terobosan baru untuk menjaga keberlanjutan dan keberlangsungan usaha selain terus membuka beragam upaya dan mencari pembukaan peluang-peluang baru.

"Langkah rintisan ekspansi pasar ini dapat menemui momentum baiknya, setidaknya pada 2022 ini Perseroan sudah mulai dapat mengapalkan kontainernya kesana," ungkap dia.

Nanang mengakui, terpaan kondisi global telah memaksa perseroan memutar otak agar tetap beroperasi. Termasuk di Indonesia dan negara tujuan ekspor. 

Meski demikian, pada kinerja sepanjang tahun 2021 perseroan masih berhasil mencatatkan angka penjualan bersih sebesar Rp5,06 miliar dan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp147,44 juta. 

Angka penjualan perseroan mayoritas adalah profil penjualan ekspor sepanjang tahun 2021. Atau secara kuantitas setara dengan pengapalan 51 kontainer dengan volume kubikasi sebesar 1.030,26 M3. 

Penjualan tersebut memang mengalami penurunan 93,17% atau Rp69,02 miliar bila dibandingkan dengan tahun 2020. Pos laba bruto turut mengalami penurunan Rp1,698 miliar atau turun 1.864,15% dari tahun sebelumnya. 

"Namun perseroan menutup tahun 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp147,44 juta, di mana laba ini mengalami penurunan 61,19% dari Rp379 juta pada tahun 2020," jelasnya. 

Selama tahun 2021 lalu, kata Nanang, perseroan harus memilih untuk tetap dapat membukukan laba sambil terus berupaya menemukan solusi terhadap permasalahan dampak pandemi, kelangkaan dan fluktuasi harga freight serta sewa kontainer yang masih belum kembali normal.

Sekalipun perseroan masih terus menghadapi berbagai kendala yang tampaknya masih belum berujung ini, direksi terus optimistis dan mencari terobosan demi keberlanjutan dan keberlangsungan usaha. 

Nanang memastikan bahwa hingga saat ini perseroan dalam kondisi sehat. Bahkan, ia menargetkan hingga akhir tahun 2022 mampu memberangkatkan 450 kontainer atau naik sekitar 85 persen dari tahun lalu. Kemudian, ia juga menargetkan pengiriman 600 kontainer pada akhir tahun 2023 sebagai langkah ekspansi pasar maupun kapasitas.

Penjualan pada tahun 2022 juga diproyeksikan menyentuh angka Rp114,660 miliar dengan laba kotor sebesar Rp 19,222 miliar, sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp 7,451 miliar. Hal ini dimungkinkan sejalan dengan asumsi penetapan target penjualan selama 2022 yaitu 450 kontainer.

"Sampai hari ini kita sudah ngirim 61 kontainer. Memang kita sedang bekerja keras untuk ini," tandasnya. 

Perseroan dengan emiten KAYU ini juga memproyeksikan eksposur penjualan pada tahun 2022 naik menjadi Rp 114,660 miliar, menghasilkan laba kotor sebesar Rp 19,222 miliar. Sedangkan laba bersih perseroan mematok angka sebesar Rp 7,451 miliar. 

Sementara, penjualan pada tahun 2023 diproyeksikan menyentuh angka Rp137,592 miliar dengan laba kotor sebesar Rp 23,066 miliar sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp 8,941 miliar. Hal ini dimungkinkan sejalan dengan asumsi penetapan target penjualan selama 2023 yaitu 600 kontainer. 

Nanang optimistis target tersebut tercapai. Apalagi, perseroan telah mencatat sejumlah langkah negosiasi dengan buyer terkait perjanjian jual beli saat harga freight mengalami kenaikan. Kemudian juga catatan tingkat inflasi 9 persen di seluruh dunia. 

"Kondisinya sampai kapanpun kita terbiasa dengan ini. Makanya pemerintah kan optimistis sebagai Presidensi G20 bahwa kita tidak sama dengan Sri Lanka, kenapa? Karena Indonesia mempunyai material bahan baku dari dalam negeri. Itu yang menambah optimis kita," pungkasnya..


 

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut