Menurut Sri, sebagai siswi jurusan seni tari, ia memang mendapatkan pelajaran seni make up. Namun jenis make up yang diajarkan lebih untuk riasan pada tari. Misalnya riasan untuk jenis Jawa Timuran atau riasan untuk tari Solo.
Tidak seperti Sri yang sedikit bingung, peserta lainnya, Lukman Febriansyah justru mengaku memang sudah lama berkeinginan untuk belajar riasan karakter. Ia bahkan sudah memiliki sejumlah bahan yang digunakan membuat make up karakter.
Meskipun laki-laki, Lukman tak segan mengikuti demo make up. Menurutnya make up menjadi salah satu keterampilan yang tidak hanya dominasi perempuan saja. Apalagi saat ini banyak makeup artist yang justru laki-laki.
Peluang Masa Depan
Di tempat terpisah Dirjen Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati mengapresiasi kegiatan demo art make up dari SMK PGRI Mejobo.
Sebagai ajang untuk pameran hasil karya peserta didik vokasi, Mahakarya Vokasi juga harus menampilkan kompetensi-kompetensi keahlian para peserta didik vokasi kepada masyarakat secara luas. Seperti kompetensi di bidang rias karakter dari SMK PGRI Mejobo tersebut.
“Apalagi pendidikan vokasi memang menekankan pada keahlian dan kompetensi peserta didik. Jadi keahlian dan keterampilan peserta didik, dalam hal ini membuat riasan karakter juga harus tampil,” kata Kiki.
Masih menurut Kiki, dengan berkembangnya media sosial seperti youtube, IG , hingga Tiktok, para siswa bisa memanfaatkan media sosial tersebut sebagai self promotion.
“Jadi tinggal bagaimana siswa memperkaya kompetensi mereka agar bisa menangkap peluang dari industri make up di Indonesia,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki