Kata Bamsoet, mustahil bagi Indonesia untuk menutup diri terhadap lalu lintas peradaban global. Karena hal ini menjadi kekuatan sekaligus membuka potensi ancaman.
"Kita titipkan keamanan aspek laut Indonesia kepada pasukan Denjaka, dimana kekuatan satu prajurit Denjaka seringkali disetarakan dengan 120 prajurit TNI biasa. Menandakan dahsyatnya kemampuan tempur prajurit Denjaka dengan spesialisasi anti teror, anti sabotase, anti pembajakan, serangan maritim dan misi pengumpulan intelijen, misi pencarian dan penyelamatan, serta pembongkaran bawah air," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, pasukan Denjaka pernah membanggakan Indonesia tatkala berhasil membebaskan WNI kru kapal tanker MV Sinar Kudus dari teroris Somalia yang melakukan pembajakan dan penyanderaan pada tahun 2011.
"Jauh sebelumnya, Denjaka juga berhasil dalam operasi Aru Jaya tahun 1992. Mengusir Kapal Lusitania Expresso, kapal feri berbendera Portugal yang sedang berlayar menuju Dili, Timor Timur, yang disewa kelompok aktivis anti-integrasi Timor Timur terhadap Indonesia. Pasukan Denjaka juga ditugaskan untuk menjamin keamanan dan keselamatan Presiden Joko Widodo selama melakukan kunjungan kerja ke Ukraina dan Rusia beberapa bulan lalu," pungkas Bamsoet
Editor : Ali Masduki