Korupsi Ratusan Triliun: Militansi Melemah, Efek Jera Belum Tercipta
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Maraknya kasus korupsi dengan nilai fantastis, mencapai ratusan triliun rupiah, menjadi sorotan tajam. Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, menegaskan perlunya peningkatan militansi dalam memerangi korupsi dan mendesak terciptanya efek jera yang lebih maksimal.
"Ketika para koruptor sudah berani menaikkan skala korupsi hingga ratusan triliun rupiah, militansi bersama memerangi korupsi tidak boleh melemah," tegas Bambang Soesatyo dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025). Ia mengibaratkan arus informasi tentang pengungkapan kasus korupsi seperti gelombang laut yang tak berkesudahan.
Baru-baru ini, masyarakat dihadapkan pada dugaan korupsi triliunan rupiah, seperti kasus PT Sritex dan dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook di Kemendikbudristek.
Kasus-kasus besar lainnya, seperti korupsi di PT Timah (Rp 300 triliun), Pertamina (Rp 193,7 triliun), dan BLBI (Rp 138 triliun), masih segar dalam ingatan. Bahkan, Kejaksaan Agung memperkirakan kerugian negara dalam kasus chromebook mencapai Rp 9,9 triliun.
Bambang Soesatyo menyoroti melemahnya militansi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kasus besar diungkap, namun respons dari institusi terkait dinilai kurang optimal. Ia mencontohkan kasus penyelundupan barang mentah dari sumber daya alam Indonesia.
"Indikator lain tentang melemahnya militansi memerangi korupsi adalah praktik kompromi memberi keringanan hukuman hingga keberanian memberikan vonis bebas kepada terdakwa koruptor," tambahnya.
Kasus penangkapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan tiga hakim PN Jakarta Pusat karena menerima suap Rp 60 miliar untuk membebaskan terdakwa kasus ekspor CPO menjadi bukti nyata melemahnya integritas penegak hukum.
Ribuan kasus korupsi dan hukuman penjara yang dijatuhkan kepada para terdakwa, nyatanya belum cukup menimbulkan efek jera. Para koruptor semakin berani dan nekat melakukan tindakan korupsi dengan skala yang semakin besar.
"Maka, dalam konteks memerangi korupsi, sudah waktunya untuk mencari model lain yang mampu menumbuhkan efek jera," ujar Bambang Soesatyo.
Editor : Ali Masduki