MUI Surabaya berharap, Pemkot tidak segan-segan melakukan sinergi dengan memberikan support dan fasilitas yang memadai untuk melakukan aktivitas keagamaan. Aktivitas ini bisa dilakukan di 31 kecamatan yang ada di Surabaya. Rutinitas dalam kegiatan keagamaan ini bisa membangunkan kebudayaan yang baik.
“Sinergi inilah yang bakal membuat kondisi Surabaya semakain maju. Semua harus dirangkul untuk menciptakan suasana baik,” terang Muhaimin.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya bertekat untuk menjaga keutuhan bangsa dan melawan radikalisme. Foto/arif.
Prof Akhmad Muzakki, Sekertaris MUI Jawa Timur menambahkan, Surabaya telah menjadi kota besar di Indonesia. Semua pihak harus menangkal keberadaan radikalisme yang berkembang di Kota Pahlawan. Menurut dia, semua pihak tidak boleh lolos dengan aktivitas ekstrimisme di tengah masyarakat.
“Semua orang tahu, Surabaya kota yang paling aman dan nyaman. Kita lengah, buktinya Mei 2018 terjadi pengeboman di Gereja, pelakunya anak-anak dan ibu-ibu. Ini bukti sinergi harus dilakukan untuk membendung keberadaan radikalisme,” katanya.
Penguatan budaya, lanjut Muzakki harus dipertahankan. Saat ini Surabaya telah maju dalam infrastruktur jalan dan bangunan. Namun kemajuan tersebut harus diimbangi dengan perkembangan sosial budaya. “Jika sosial budaya berkembang, maka radikalisme sulit untuk berkembang juga,” akunya.
Editor : Arif Ardliyanto