SURABAYA, iNews.id - Sejumlah pakar politik menyarankan Ketum DPP Gerindra Prabowo Subianto agar tidak berpasangan dengan Ketum PKB Muhaimain Iskandar dalam Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan, situasi paling gawat bisa terjadi jika ia tetap nekad. Prabowo bisa menjemput kekalahan untuk keempat kali dalam pesta politik lima tahunan tersebut.
Pasalnya, Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi melihat Prabowo tampak sudah matang hendak berpasangan dengan Cak Imin sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang. Dia pun mempertanyakan pertimbangan yang diambil oleh Prabowo.
"Kira-kira Mas Bowo sudah pertimbangkan matang dan penuh kehati-hatian? Tidakkah berpasangan dengan Muhaimin akan membawa kekalahan yang keempat kalinya pada Pilpres 2024 mendatang?" ujar Muslim kepada wartawan, Senin (15/8/2022).
Koordinator Indonesia Bersatu ini menambahkan, Cak Imin memiliki sejumlah rekam jejak politik yang buram dengan sejumlah kasus.
Di antaranya, Cak Imin dinilai mengkudeta dan mengkhianati pamannya, yakni Gus Dur dan merebut PKB dari pangkuan presiden keempat RI itu.
"Muhaimin juga terseret kasus Dus Durian yang masih menggantung di KPK. Muhaimin juga dianggap sebagai pendukung jabatan presiden tiga periode bersama sejumlah ketum partai lainnya," kata Muslim.
Editor : Ali Masduki