UMKM nanti, lanjut Kepala Desa Nyentrik ini, bisa memanfaatkan isi wisata menjadi produksi yang bisa dijual, misalnya menjadikan ikan yang ad di kolam menjadi abon atau emping. Hasil dari pengembangan usaha ini, akan dinikmati warga sendiri.
Muslich menuturkan, salah satu contoh hasil yang bisa dirasakan warga secara langsung adalah adanya event mancing bersama. Desa hanya menyediakan tempat dan ikan, sedangkan warga ramai-ramai memancing ikan mengisi kekosongan menjelang peringatah 17 Agustus. “Kalau tidak saya adakan kegiatan, takutnya mereka keluar desa dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya saya adakan mincing bersama,” tutur dia.
Camat Candi, Sidoarjo Lukman Sanjaya mengatakan, terobosan yang dilakukan Kepala Desa Gelem menjadi acuan desa-desa lain. Apalagi konsep yang dituangkan untuk membangun Desa Wisata sangat sederhana, namun mampu menghibur masyarakat. “Wisata di Desa gelam ini konsepnya kearah hiburan, wisata sederhana tetapi bisa menjadi kelengkapan keluarga,” katanya.
Salah satu desa yang memiliki potensi menjadi wisata besar adalah Desa Gelam, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur dengan melakukan inovasi-inovasi baru. Foto iNewsSurabaya/arif
Untuk itu, ujar Lukman, di area Desa Wisata ini sering dilakukan acara mincing bersama, peserta warga desa berisi anak-anak, istri, dan saudara. Konsep ini juga bisa mengarah kepada pengembangan pendidikan. Anak akan menjauhi smartphone, karena terlibat aktif mengikuti lomba mincing yang diikuti seluruh warga.
Wisata ini, beber Lukman, nantinya akan ramai, karena aka nada jalan tembus atau jalur alternatif untuk desa sebelah. Dengan begitu, wisata akan diketahui banyak orang, mereka akan tertarik untuk memanfaatkan wisata ini. “Tahun 2023 disini akan ada jalan alternatif. Jadi lokasi wisata diketahui banyak orang, itu akan ramai,” ungkap dia.
Editor : Arif Ardliyanto