SURABAYA, iNews.id - Presiden Joko Widodo memilih Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun akhir November 2021.
Pencalonan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) tersebut sudah disetujui oleh Komisi I DPR RI. Keputusan itu diambil dalam rapat paripurna kesembilan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022,pada Senin (8/11/2021) lalu.
Meski sebelumnya nama Laksamana TNI Yudo Margono juga sempat santer bakal menjadi Panglima TNI, namun keputusan itu ternyata sama sekali tidak mengusik pengabdian orang nomor 1 di TNI AL tersebut.
Menurut Yudo, penunjukan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden. Sebagai prajurit, TNI AL harus loyal terhadap apa yang telah ditetapkan presiden. Untuk itu, siapapun yang menjadi Panglima TNI, ia memastikan bahwa loyalitas dari prajurit TNI AL tidak perlu diragukan lagi.
"Militer itu pertama adalah loyalitas. Jadi jangan ragukan loyalitas TNI AL," tegas Yudo usai memimpin Upacara HUT ke-76 Korps Marinir di Lapangan Upacara Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (15/11).
Pada usianya yang matang, Yudo berpesan agar prajurit Baret Ungu terus meningkatkan profesionalisme, tetap mengedepankan sikap rendah hati, humanis, serta tidak cepat puas dengan pencapaian keberhasilannya.
Salah satu pasukan elit di TNI AL ini juga diminta supaya menhindari perbuatan tercela. Memegang teguh sapta marga, sumpah prajurit, tri sila TNI AL maupun nilai-nilai luhur tradisi korps serta memiliki loyalitas tanpa batas kepada NKRI.
Editor : Ali Masduki