Koleksi Buku di Perpustakaan Jatim Bisa Diakses Pakai aplikasi "dJatim"
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2021/11/16/6d2cc_perpustakaan.jpg)
SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengembangkan inovasi.
Terbaru, ada layanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dengan konsep drive thrue.
Perpustakaan ini juga bisa diakses secara digital melalui aplikasi "dJatim" yang dapat diunduh di Playstore.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa menuturkan, inovasi layanan perpustakaan tersebut merupakan bentuk dari transformasi digital.
Kata dia, kemajuan teknologi memberikan kemudahan semua orang. Aktifitas menjadi lebih efektif, lebih cepat, lebih murah dan bisa lebih mudah diakses oleh siapa saja.
Untuk itulah Khofifah berharap, agar perpustakaan juga dapat mengembangkan layanan berbasis inklusi sosial.
Disamping itu, juga mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya.
“Seringkali kita menemukan entitas tertentu yang tidak mudah menerima perubahan. Dalam kondisi-kondisi seperti ini, maka literasi yang bisa membuka ruang-ruang sosial yang lebih inklusif sangat dibutuhkan," katanya.
Lebih lanjut, Khofifah berharap layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan terus dikembangkan.
Dimana di Jatim ada perpustakaan yang memberikan layanan drive thru, baik untuk memesan buku secara online maupun pengembaliannya.
Kemudian juga penguatan layanan perpustakaan digital berbasis android yakni ‘dJatim’, serta inovasi layanan Dolen (dongeng online).
“Bagaimana membangun format-format perpustakaan yang lebih friendly terhadap pengunjung, format-format perpustakaan yang membuat pengunjung untuk betah berlama-lama di perpustakaan itu. Tentu bahwa perpustakaan yang bisa membangun komunitas maka ia akan membangun kohesivitas diantaranya,” terangnya.
Ditambahkannya, pembangunan urusan perpustakaan akan mendapatkan perhatian penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena merupakan fondasi pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi insan yang sejahtera, unggul dan berakhlak, apalagi dalam era desrupif seperti sekarang ini.
“Perpustakaan merupakan fasilitas pembelajaran sepanjang hayat yang diperlukan oleh semua kelompok umur, dan sekaligus juga merupakan ruang publik yang terbuka untuk semua kelompok masyarakat tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan sehingga menjadi institusi publik yang paling efektif tidak sekedar untuk meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga sekaligus untuk memupuk semangat keterbukaan dan inklusif,” katanya.
Dari data yang ada, saat ini di Jawa Timur, terdapat 27.866 Perpustakaan. Terdiri dari 78 Perpustakaan Umum, 3.668 Perpustakaan Desa, 17.862 Perpustakaan Sekolah, 4.378 Perpustakaan Rumah Ibadah, 529 Perpustakaan Dinas, 305 Perpustakaan Perguruan Tinggi dan 1.046 Perpustakaan Pondok Pesantren.
Editor : Ali Masduki