Sebab, menurut Hebi, dampak positif dari segi ekonomi yang digaungkan, bisa melalui budidaya atau ternak maggot dan bank sampah. Sehingga, ekonomi kerakyatan bisa tumbuh untuk mengentaskan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Setelah 500 RW ini, akan ada penilaian tahap kedua yang akan disaring menjadi 150 RW. Nantinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui DLH akan memberikan stimulus dari APBD untuk 150 RW yang lolos. Setelah itu, akan kembali digelar workshop untuk kembali dilakukan penilaian, untuk kandidat juara dari beberapa kategori,” ujar dia.
Meski demikian, Hebi mengaku bahwa kandidat juara dalam perhelatan SSC tahun 2022 merupakan mampu memberikan perubahan besar di lingkungannya. Yakni, kesehatan, lingkungan, pendidikan, pengembangan digital, pengentasan MBR, hingga pembuatan IPAL.
“Jadi yang punya upaya besar itu bisa menjadi kandidat juara. Saya sudah memberikan petunjuk, bahwa yang juara harus memiliki IPAL,” ungkap dia.
Editor : Arif Ardliyanto