get app
inews
Aa Text
Read Next : Luncurkan Mobil Terbaru, Tim Anargya ITS Siap Ukir Prestasi di Jepang

Dosen dan Mahasiswa ITS Kembangkan Alat Pembasmi Hama Otomatis

Rabu, 17 November 2021 | 17:33 WIB
header img
Tim KKN Abmas ITS bersama beberapa warga desa saat mengoperasikan alat inovasinya. (Foto: iNewsSurabaya/HO/Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Tim dosen dan mahasiswa Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas), mengembangkan alat pembasmi hama otomatis berbasis solar cell atau tenaga surya. 

Inovasi ini sebagai solusi atas maraknya serangan hama yang mengakibatkan penurunan produksi pertanian dan membuat para petani mengalami banyak kerugian, salah satunya di Desa Pranggang, Plosoklaten, Kediri.

Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim, Angger Dzaky Hanif, menjelaskan pembasmi hama otomatis tersebut merupakan sistem energi terbarukan yang dapat menyuplai energi bersih. Sehingga tidak akan menghasilkan gas karbondioksida dalam prosesnya. 

“Alat ini terdiri dari sensor cahaya, jaring listrik, pengusir tikus, dan panel surya sebagai sumber energi ramah lingkungannya,” katanya, Rabu (17/11).

Panel surya, kata dia, didapat dari konversi energi matahari menjadi energi listrik. Sedangkan sistem sensor cahaya digunakan agar alat dapat tetap bekerja secara otomatis saat malam hari. 

Berbeda dari alat pembasmi hama di pasaran, alat ini menggunakan net (jaring) listrik yang dilengkapi dengan penggabungan sinar ultraviolet (UV) dan gelombang ultrasonik yang dapat mengurangi hama tanpa merusak ekosistem.

Sinar UV digunakan untuk membuat serangga dan hama tertarik mendekati net dan mati saat menyentuhnya. Sedangkan gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi dan mengusir tikus di radius 120 meter. 

“Secara keseluruhan, alat ini memiliki dimensi 100 cm x 60 cm x 240 cm,” rinci mahasiswa kelahiran Kediri, 20 Juli 2000 tersebut.

Terkait keamanan, Angger dan tim telah menyiapkannya sejak awal dengan melapisi net listrik dengan pelindung akrilik. 

"Jadi, meskipun terpapar hujan dan tersentuh oleh warga, mereka tidak akan tersengat aliran listrik. “Selain itu, kami juga menambahkan jaring untuk mengamankan alat tersebut dari jangkauan anak-anak,” tegasnya.

Keberadaan alat, lanjut Angger, disambut positif oleh warga Desa Pranggang. Ia berharap alat ini terus digunakan dan dapat dirasakan manfaatnya secara bergantian mengingat alat ini didesain secara portable. 

“Kami juga berharap alat yang telah kami kembangkan dijaga sebaik-baiknya oleh para petani di sana,” pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut