get app
inews
Aa Read Next : Tingkatkan Kesadaran Imunisasi, Unicef Dukung Komunikator Imunisasi Dari Anak Muda

BKOW dan UNICEF Siap Turunkan Angka Perkawinan Anak di Jatim

Senin, 05 September 2022 | 13:24 WIB
header img
Organisasi Wanita dibawah koordinasi BKOW bersinergi dan berkolaborasi dalam program pencegahan perkawinan anak. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

Kepala Dinas P3AK Jawa Timur, Restu Novi Widiani menuturkan, masa depan kita dibangun oleh kesejahteraan anak-anak dan perempuan hari ini. Perkawinan anak harus bisa terus dicegah. 

Karena, 40% mereka yang menjalani perkawinan anak, maka bisa terlahir anak stunting kalau pernikahan anak ini terus terjadi. 

“Bayi pun terlahir prematur dan kematian sebelum usia setahun. Bahkan, 85% anak perempuan mengakhiri pendidikan setelah menikah,” kata Novi.

 

Ia menambahkan, banyak data di lapangan yang menyebutkan kalau perempuan tidak lagi melanjutkan pendidikan karena sudah merawat bayi. 

Pendidikan yang menjadi bekalnya dalam kehidupan tak lagi menjadi penting. “Ada juga data kalau 41% kekerasan keluarga dianggap wajar oleh pihak perempuan yang mereka sudah melakukan perkawinan anak,” ungkapnya.

Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa, Arie Rukmantara menyampaikan apresiasinya kepada BKOW dan seluruh organisasi yang tergabung atas komitmen bersama untuk melakukan kampanye pencegahan perkawinan anak. 

“Pencegahan Perkawinan Anak  perlu dilakukan secara kolaboratif dan terintegratif, kehadiran dan komitmen BKOW merupakan upaya untuk memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal atau kita kenal sebagai no child left behind”,” kata Arie. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut