SURABAYA, iNews.id – Persoalan Pasar Semolowaru Surabaya masih berlanjut. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menemukan, pengelola Pasar Semolowaru Koperasi Dadi Rukun memiliki masalah yang banyak dengan pasar, warga maupun LPMK.
Fakta ini terungkap dari hasil identifikasi masalah yang dilakukan Pemerintah Kota melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Surabaya. Melalui Kepala Bidang Penatausahaan, Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah, Ibrahim Zaky, S.T. didepan Camat Sukolilo, Amalia Kurniawati, Ketua LPMK Semiolowaru Noor Wibowo, warga dan pedagang mengungkapkan, Koperasi Dadi Rukun memiliki masalah yang cukup banyak.
“Kami telah turun ke lapangan untuk mengetahui persoalan Pasar Semolowaru. Ada masalah keuangan yang ribet dan saling mengaitkan,” kata Kepala Bidang Penatausahaan, Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah, Ibrahim Zaky, S.T. di Pemkot Surabaya.
Zaky menuturkan, masalah ini sangat komplek, inti dari persoalan ini adalah terkait dengan keuangan yang ada di internal koperasi. Meski demikian, ia mengaku memberanikan diri untuk membongkar sistem keuangan yang ada di koperasi. “Ini sangat pelik, perputaran keuangan ribet dan kait mengait,” ujarnya berkali-kali diBalai Kota Surabaya.
Untuk memutuskan persoalan ini, Zaky menegaskan akan menyerahkan hasil temuannya ke Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Menurut dia, apa yang diputuskan Wali Kota akan dijalankan dengan alas an apapun. “Kami mentarget masalah ini akan selesai tanggal 23 September mendatang. Kemudian kami akan melaporkan ke pak Wali (Eri Cahyadi),” ujarnya.
Ketua LPMK Semolowaro Surabaya, Noor Wibowo mengatakan, masalah Pasar Semolowaru sudah sangat lama, tetapi yang menjadi pertanyaan adalah kenapa tidak segera ada penyelesaian yang jelas dari Pemkot. Padahal, persoalan ini tinggal mengetuk palu dan memutuskan sesuai dengan keinginan warga.
“Kita sudah mengetahui semua bagaiamana kinereja Koperasi Dadi Rukun. Masalahnya kenapa Pemkot kok lama memutuskannya,” tanyanya.
Editor : Arif Ardliyanto