Ia mencontohkan, bahwa hasil panen kelompok tani di Kota Surabaya tidak hanya menghasilkan padi saja. Melainkan berupa hasil tambak seperti yang ada di Kecamatan Pakal dengan luas 200 hektar. Maka, ia ingin melibatkan semua kelompok tani untuk mengelola aset pemkot. “Karena untuk menaikkan taraf kehidupan, jangan hanya dikelola satu atau dua orang tertentu yang tidak menghasilkan untuk kepentingan umat,” ucapnya.
Di sisi lain, Cak Eri terkejut saat menerima laporan dari para Kelompok Tani Bahari Karya bahwa hasil panen sayur bayam terpaksa dijual melalui tengkulak. Karenanya, Pemkot Surabaya berencana membuat lapak khusus di pasar untuk menjual hasil panen sayur dari para petani. “Lewat lapak itu bisa diambil dan dijual langsung. Jadi tidak perlu lewat tengkulak, kalau ada tengkulak di Surabaya kebacut (keterlaluan). Insya Allah di minggu depan itu sudah berjalan karena banyak potensi di Surabaya yang belum dikeluarkan semuanya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bahwa Kelompok Tani Bahari Karya merupakan salah satu kelompok tani terbaik di Kota Pahlawan, yang terus mendukung program ketahanan pangan dengan hasil produksi yang luar biasa. “Panen hari ini per hektar mencapai 13 ton. Di tempat lain hanya 7 - 8 ton. Di luar panen padi, mereka juga berkontribusi melalui sayuran, maupun buah yang bisa mendukung dan mensuplai kebutuhan pangan di Surabaya,” kata Antiek.
Pemkot melakukan panen raya padi di daerah Medokan Semampir, Sukolilo Surabaya dengan jumlah yang besar. Foto iNewsSurabaya/ist
Dari hasil panen sayur dan buah tersebut, para petani biasanya memasarkan hasil panen di Pasar Keputran. Karenanya, ia bersama jajaran DKPP Kota Surabaya langsung berdiskusi mengenai upaya meningkatkan pendapatan kelompok tani di Kota Pahlawan. Sedangkan untuk bibit dan alat panen yang digunakan, Pemkot Surabaya melalui DKPP Kota Surabaya terus memberikan bantuan dan dukungan kepada para kelompok tani.
“Termasuk untuk alat dan penggilingan padinya kita suport. Maka, sesuai dengan koreksi Pak Walikota, kami berdiskusi untuk upaya meningkatkan pendapatan agar (hasil panen) bisa langsung dijual dan hasilnya lebih besar. Jadi tidak perlu melalui tengkulak lagi,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto