Suko menjelaskan, kasus Bjorka dan kebocoran data masyarakat hingga pemerintah marak terjadi dalam kurun waktu satu bulan terakhir, hal tersebut perlu mendapatkan penanganan yang serius.
“Disamping menjadi tanggung jawab semua pihak, kesadaran menjaga data diri di ruang digital ini harus terus kita galakkan. Kebijakan-kebijakan pemerintah seperti adanya RUU Perlindungan Data Pribadi saat ini mendesak untuk segera disahkan, karena dapat menjadi payung hukum yang lebih kuat,” terangnya.
Sementara itu Ketua MOX Khoirul Anam menegaskan, kegiatan MOX akan digelar pada 26 September hingga 2 Oktober 2022 bebas dari perploncoan. Menurutnya, universitas akan terus mengedepankan kreativitas hingga kolaborasi serta project sosial yang berdampak besar pada masyarakat.
“Project sosial yang akan digelar pada 2 Oktober mendatang, lebih 2000 mahasiswa akan terjun ke masyarakat dengan memberikan edukasi terkait menjaga keamanan data digital. Hal ini sejalan dengan tema MOX yang kami angkat tahun ini yakni ‘Tinggikan Etos Kuatkan Kolaborasi’,” tegasnya.
Menurut Irul, tema MOX tahun ini diambil atas respon situasi dua tahun terakhir akibat pandemi. Mahasiswa baru harus terus memiliki etos semangat yang positif, serta kolaborasi dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Editor : Ali Masduki