SURABAYA, iNews.id - Puluhan fotografer tingkat pelajar se-Jawa Timur bakal ramaikan Kawi Paradise. Tercatat, ada 50 fotografer muda yang akan mengikuti pagelaran di kawasan Pesarean Gunung Kawi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 1 - 7 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut untuk mengenalkan keberagaman dan kebudayaan Gunung Kawi melalui pendekatan fotografi di Kawi Paradise.
Kawi Paradise ini akan diisi dengan seminar dan pelatihan fotografi yang mengulas tentang Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), Ritus Pangan dan Papan di Pesarean Gunung Kawi, hunting foto bersama dan pameran fotografi.
Narasumber yang dihadir terdiri dari Rr. Yusworini, sebagai pemateri Historis Pesarean Gunung Kawi, Wahyuni W sebagai pemateri Toleransi dan Bina Damai, dan Fully Syafi sebagai pemateri Pelatihan Fotografi.
Ajang Kawi Paradise ini dilaksanakan oleh Yayasan Lembaga Kembang Maja dan bekerjasama dengan masyarakat Wonosari, Kabupaten Malang.
Selain itu, kegiatan tersebut juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Fasilitas Bidang Kebudayaan 2022.
"Fasilitasi bidang kebudayaan adalah kegiatan pendukungan berupa fasilitasi dana hibah yang diberikan kepada kelompok kebudayaan atau perorangan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, maupun pihak-pihak yang terkait bidang Kebudayaan untuk mendorong upaya pemajuan Kebudayaan secara langsung dan menyeluruh," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud Ristek, Fitra Arda, Jumat (30/9/2022).
Inisiator Kawi Paradise, Sumiyani mengungkapkan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah memperkenalkan keberagaman melalui kacamata orang muda, dengan cara yang kreatif.
"Tindak intoleransi dan ekstrimisme berbasis kekerasan yang masih marak menjadi pemacu utama inisiator untuk memberikan pengetahuan dan wawasan terkait toleransi dan bina damai bagi orang muda," tuturnya.
Sementara itu, Project Manager Arda Fania berharap kegiatan ini juga dapat memberikan manfaat kepada warga lokal dan menggerakkan kembali ekonomi yang sempat stagnan setelah terdampak pandemi.
Editor : Ali Masduki