get app
inews
Aa Text
Read Next : Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, Golkar Jatim Bersikukuh

Ajak Mahasiswa Melek Politik, UINSA Gandeng Partai Golkar Jatim

Rabu, 26 Oktober 2022 | 17:18 WIB
header img
Sebanyak 65 mahasiswa dari UINSA mengikuti dialog interaktif dengan jajaran pengurus DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) di Kantor DPD Partai Golkar Jatim. Foto: MPI/Lukman.

SURABAYA, iNews.id - Sebanyak 65 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) mengikuti dialog interaktif dengan jajaran pengurus DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) di Kantor DPD Partai Golkar Jatim di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (25/10/2022). 

Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UINSA, Andi Suwarko mengatakan, kegiatan dialog dengan jajaran pengurus DPD Golkar Jatim ini dalam rangka pengkayaan dan pendalaman dari mata kuliah parpol dan pemilu. 

"Jadi saya pengampu mata kuliah parpol dan pemilu. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan partai dalam tataran praktis dan empiris, kami bertemu dengan parpol," katanya. 

Selain itu, kata dia, FISIP UINSA juga tengah melakukan penjajakan kerjasama dengan DPD Partai Golkar Jatim. Kerjasama tersebut dalam bentuk pengajaran politik di kampus. 

Nantinya, kader atau pengurus Partai Golkar Jatim bisa menjadi dosen tamu di UINSA untuk mata kuliah politik dan juga politik Islam. 

"Kami juga menawarkan kerjasama dalam bentuk pemagangan. Mahasiwa dari program studi ilmu politik dan pemikiran politik Islam bisa magang di Partai Golkar untuk mendapatkan pengalaman praktis soal pengelolaan partai," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji menyambut baik tawaran kerjasama dari FISIP UINSA. Pihaknya akan mendatangkan kader untuk mengajar di kampus negeri tersebut. Kegiatan ini juga bagian dari implementasi Merdeka Belajar

"Kampus yang membawa mahasiswa keluar, memperpendek jarak antara teori dan praktik. Jadu lulusan tidak kaget ketika menghadapi realitas, termasuk realitas politik," katanya. 

Lebih jauh Sarmuji menambahkan, para peserta dialog memiliki literasi yang bagus dalam soal politik. Dengan membawa mahasiswa berdialog dengan partai politik. Apalagi saat ini kampus lebih terbuka terkait kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. 

"Kampus itu lebih banyak mengajarkan hard skill. Sementara soft skill agak kurang. Sekarang mahasiswa dibawa keluar untuk melihat praktik dan itu akan menumbuhkan soft skill," ujarnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut