Jejak Digital Beredar di Internet, Begini Cara Mengelolanya

Lebih Berhati-Hati di Internet
Jejak digital memiliki kekuatan yang besar, karena rekam jejak digital bisa digunakan untuk membentuk reputasi digital seseorang di era digital ini. Tentunya hal tersebut akan membawa manfaat sekaligus risiko bagi pengguna internet.
Salah satu risiko yang harus dihadapi adalah ketika terjadi hacking atau security breach pada website yang kita gunakan, seperti yang terjadi pada marketplace Carousell baru-baru ini. Dikutip dari The Straits Times, database yang memuat informasi dari 1,95 juta akun user terdampak atas kejadian tersebut.
Dengan berbagai kemungkinan kebocoran data tersebut, pengguna internet pun harus lebih berhati-hati dan memperhatikan kemungkinan jejak digital di akses dan digunakan oleh orang lain.
Meninggalkan jejak digital akan membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk mencuri data personal yang kemudian disalahgunakan demi kepentingan pribadi pelaku.
Sebagai langkah pencegahan, penting bagi pengguna aktif internet untuk mengelola rekam jejak digital.
Cyber Security Specialist Niagahoster dan Hostinger Indonesia, Muhammad Fahraz, menuturkan untuk mengelola jejak digital, bisa dimulai dari mengetikkan nama di Google dan lihat apa yang muncul.
"Dari situ, kita bisa mengidentifikasi informasi mana saja yang perlu kita hapus,” tuturnya.
Menurut Fahraz, amat penting untuk mereview privacy setting pada device atau aplikasi yang mengharuskan pengguna memiliki akun untuk memastikan data apa saja yang akan mereka ambil.
"Pastikan juga setiap device, aplikasi, dan akun online kita terlindungi menggunakan multi-factor authentication, serta gunakan password manager untuk menyimpan kata sandi akun," ujarnya.
Selain itu, sebelum membagikan informasi secara online atau memposting sesuatu, harus di pikirkan lagi konsekuensinya.
"Tanyakan pada diri sendiri apakah harus membagikan informasi tersebut dan apakah nantinya informasi atau postingan tersebut bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain di kemudian hari,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki