Timo mengatakan, kehadiran Web 3.0 dapat merevolusi ekonomi digital di masa depan. Contohnya, di industri gaming, gamers tidak hanya menghabiskan uang tapi bisa menghasilkan juga dalam bentuk crypto ataupun NFT yang memiliki nilai.
"Di industri seni pun sama, mereka tidak hanya menunjukkan karyanya, tetapi bisa bisa dengan mudah menjual hasil karyanya. Jadi Web3 banyak sekali membuka kesempatan untuk para creator dapat menjadi besar dan meraih sumber pendapatan baru. Saya rasa gelaran event seperti Finfolk Conference ini dapat menjadi wadah informasi baru untuk para creator mengenal lebih jauh mengenai Web3,” ujar Timo.
Finfolk Conference 2022 telah berlangsung pada 17–18 November 2022. Acara yang berlangsung selama dua hari ini mengusung tema besar ‘The Winter Money’, yang bertujuan untuk membantu para investor, wirausahawan baru, dan anak muda Indonesia dalam menghadapi cuaca dingin yang diprediksi akan segera terjadi dari New Economy yang menakutkan dengan cara yang lebih percaya diri.
Konferensi yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta dan diisi lebih dari 30 pakar yang berasal dari Top Disrupting Industry in Indonesia. Diharapkan melalui konferensi ini para peserta bisa memahami lebih banyak tentang investasi, ride the right cycle, collect a sustainable portfolio multibagger, dan menghadapi 'musim dingin' dengan perlengkapan yang tepat.
“Kami mengapresiasi inisiatif kegiatan Finfolk Conference 2022. Seiring meningkatnya penetrasi aset crypto, blockchain, hingga Web3 harus diimbangi dengan edukasi yang baik agar pertumbuhan ini dapat berjalan dengan positif dan memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia,” tutup Timo.
Editor : Ali Masduki