Pendekatan yang tepat menggantikan pendekatan ujung pipa (end of pipes) atau membuang sampah langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA), yaitu dengan cara mengimplementasikan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), pemanfaatan sampah, dan pemrosesan akhir sampah di TPA.
“Sehingga menjadi faktor yang penting bahwa keberhasilan dalam rangka pengolahan sampah berkaitan erat dengan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang paham betul mengenai pengelolaan sampah, baik dalam pengurangan dan penanganan sampah,” ujar Edi yang juga telah menulis buku Lokal Hero, RT dan RW sebagai penggerak perubahan masyarakat.
ASN dan Lembaga di Kota Malang melakukan studi komparasi dalam pengelolaan sampah ke kampung sampah Sidoarjo. Foto iNewsSurabaya/ist
Edi merinci bahwa dalam pengelolaan dan pengolahan sampah tak akan bisa berhasil apabila tidak ada peran serta dari masyarakat, setidaknya ada 4 kunci keberhasilan dalam mendorong pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan lingkungan.
“Pertama dalam masyarakat perlu adanya “lokal hero”, yaitu adanya tokoh masyarakat bisa ketua atau pengurus RT/RW atau tokoh masyarakat yang mampu menggerakkan dan memotivasi warga setempat, kedua diperlukan kesadaran dan kepedulian para warga untuk turut serta mengelola dan menjaga lingkungannya,” rinci edi.
“Ketiga adalah adanya warga masyarakat yang turut serta dan berpartisipasi aktif melaksanakan proses kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga mempunyai rasa empati dan memiliki kepedulian akan lingkungan, dan keempat adalah perlunya komunikasi dan transparansi yang baik antara pengurus dan warganya agar tercipta kepercayaan dikedua belah pihak,” pungkas Edi.
Editor : Arif Ardliyanto