JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Kinerja ASN Kementerian Agama (Kemenag) RI menjadi sorotan tajam. Tercatat, lebih dari 100 ASN dinyatakan tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Fakta ini diungkapka Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut ada sebanyak 40% atau 100 ribu ASN Kemenag dinyatakan tidak profesional.
Data ini diperoleh dari hasil dari gelaran survei Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama (IPMB). Survei digelar serentak dan diikuti 214.306 ASN dari 1.160 lokasi di seluruh Indonesia, dengan Computer Assisted Test (CAT) pada Selasa (27/12/2022) lalu.
"Hasilnya luar biasa mengejutkan 40% ASN Kemenag tidak profesional. Itu artinya ada 100 ribu lebih ASN di Kemenag yang tidak profesional," kata Menag Yaqut dalam Peresmian Gedung Pusat Penilaian Kompetensi Kemenag, Gedung eks KPHI, di Jl. Kramat Raya No. 85 Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2022).
Dia mengatakan bagi ASN yang dinyatakan tidak profesional akan dilakukan treatment khusus. Namun jika tidak kunjung profesional, maka Kemenag kata Yaqut tak segan untuk mencopot ASN tersebut.
"Kalau sudah ditreament, tidak juga kunjung menjadi profesional ya apa boleh buat. Lebih baik daripada menjadi beban itu kita letakkan saja kita ganti saja yang lebih fresh, lebih profesional karena bahwa amanat yang di emban oleh kemenag tidak ringan jadi betul-betil membutuhkan ASN yang profesional," tuturnya.
Namun dia menegaskan bahwa hasil tersebut merupakan assement sementara.
"Itu asesment sementara nanti kita akan lihat akhirnya seperti apa apakah hasilnya sama dengan assessment sementara atau tidak,"ujar dia.
Lebih lanjut pada kesempatan itu, Menag Yaqut turut meresmikan Gedung Pusat Penilaian Kompetensi Kemenag. Ia berharap gedung tersebut dapat menjadi alat untuk menyusun kebutuhan dan pengembangan kepegawaian di lingkungan Kemenag.
"Talent pool penting agar tidak kesulitan mencari ASN menempati ASN jabatan tertentu. Tentu saya berharap gedung ini bisa berfungsi menjalankan hal tersebut,"ujarnya.
"Kita berharap gedung ini, menjadi pertanda keseriusan kita dalam membangun SDM yang lebih kapabel dan berkualitas. Mengucap bismillahirrahmanirrahim mari bersama-sama kita resmikan. Semoga bermanfaat bagi kemenag dan bangsa negara," kata dia.
Editor : Arif Ardliyanto