Financial Planning di Awal Tahun 2023
Liburan akhir tahun biasanya menjadi momen masyarakat membelanjakan bonus tahunannya untuk belanja dan berwisata. Werner menilai, hal itu perlu dilakukan agar perekonomian tetap berjalan.
Tetapi, masyarakat juga perlu aware untuk menyisihkan uang agar bisa melakukan financial planning di awal tahun 2023.
“Sebagian bonus tahunan bisa disisihkan untuk melunasi kewajiban atau hutang. Kalau tidak punya hutang, uangnya bisa dibuat investasi. Jadi tetap dilakukan dengan cara yang bijaksana dan tahu mana yang jadi prioritas,” sarannya.
Selain itu, masyarakat perlu merefleksikan apa yang ingin dilakukan selama setahun. Dari situlah nantinya dapat dibuat strategi perencanaan keuangan.
Ketua Program Studi Magister Manajemen Ubaya itu mengatakan tidak ada persentase pembagian keuangan yang fix di ilmu financial planning. Semua bergantung pada kondisi keuangan masing-masing individu yang perlu dikelola dengan bijak.
“Meskipun ada kekhawatiran terkait ekonomi tahun depan, namun bagi yang punya kelebihan dana tetap harus belanja. Bagi yang uangnya terbatas, lebih berhati-hati dalam berinvestasi. Kita harapkan perekonomian di tahun 2023 bisa terkendali, sehingga roda perekonomian dunia, khususnya Indonesia bisa terus berputar,” pungkas Werner.
Sebagaimana diketahui, Bank Dunia memprediksi pada tahun 2023 kemungkinan menjadi tahun resesi global dan krisis finansial bagi seluruh negara.
Ditambah, perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai serta global warming berdampak pada naiknya harga komoditas. Kondisi perekonomian yang tidak menentu membuat masyarakat harus memiliki perencanaan keuangan yang tepat.
Editor : Ali Masduki